Hasil kunjungan kelompok kami ke
kelompok yang lain
Nama
alat peraga dari kelompok 1 adalah Blok Aljabar. Fungsinya untuk mempermudah
siswa dalam belajar fungsi kuadrat. Mereka menggunakan media yakni kertas
origami yang berbentuk persegi dengan ukuran kecil dan sedang dan juga kertas
origami yang berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai permisalan dari x2, -1 dan, 1. Dengan
menyusun kertas-kertas tersebut maka akan didapatkan sebuah persegi baru dengan
ukuran yang lebih besar.
Kelompok
2 membuat sebuah alat peraga yang digunakan untuk materi pemusatan data
tunggal. Alatnya terbuat dari beberapa biji sempoa dan besi. Biji-biji sempoa
tersebut diibaratkan bilangan-bilangan nya. Alat ini dapat digunakan untuk
mencari modus, median, quarter atas, dan quarter bawah.
Kelompok
3 membuat sebuah alat peraga yang bernama Puzzle Milus. Alat ini digunakan
untuk materi operasi penjumlahan dan pengurangan. Alat ini dapat memudahkan
siswa untuk menjumlahkan atau mengurangkan bilangan. Namun, alat ini hanya dapat
digunakan untuk penjumlahan atau pengurangan bilangan di bawah 10. Karena, alat
yang mereka buat terlalu tidak memungkinkan apabila digunakan untuk
menjumlahkan atau mengurangkan bilangan puluhan bahkan ratusan. Sebab, akan
menyebabkan keribetan.
Nama
alat peraga dari kelompok 4 yaitu Gelas Bergiwang. Mereka menjelaskan materi
tentang kombinasi. Pengertian kombinasi yakni urutan pada suatu susunan yang
tidak mempengaruhi hasil atau hasilnya sama. Mereka menggunakan media yakni
satu cangkir berisi air dengan campuran tepung, satu cangkir berisi air dengan
campuran blau. Untuk yang pertama, dimasukkan cairan berwarna putih ke dalam
cangkir, lalu dimasukkan cairan yang berwarna biru. Didapatkan hasil yaitu
cairan warna biru yang agak pudar. Untuk yang kedua, dimasukkan cairan yang
berwarna biru ke dalam cangkir, lalu dimasukkan cairan yang berwarna putih.
Maka hasilnya pun akan sama dengan percobaan yang awal.
Kelompok 5 membuat sebuah alat
peraga yang bernama Kubus 3D. Alat ini digunakan untuk menentukan banyak jumlah
diagonal ruang dan diagonal sisi pada kubus. Besi untuk menentukan jumlah
diagonal ruang dan sisi mempunyai ukuran yang berbeda.
Nama
alat peraga dari kelompok 6 adalah Pasinus Metri. Alat ini digunakan untuk mencari
sinus dari sudut-sudut istimewa pada materi trigonometri. Cara kerja alat ini
yaitu dengan cara memutar panah yang ada pada lingkaran lalu lihat anak panah
tersebut berhenti di sudut berapa, kemudian di bawah pelapis yang terbuat dari
kardus akan terlihat nilai sinus dari sudut tersebut.
Nama alat peraga dari kelompok 7
adalah Co-Barka. Fungsinya untuk menjelaskan materi barisan dan deret. Mereka
menggunakan media yakni congkak dan manik-manik. Satu barisan lubang yang
berukuran kecil di isi dengan tujuh butir manik-manik dengan warna yang berbeda
antara lubang satu dan lainnya, dan satu barisan lubang lainnya dibiarkan
kosong. Mereka meletakkan satu per satu manik-manik pada barisan lubang yang
kosong, dimulai dari lubang kosong yang ada di depan saat manik-manik diambil.
Sisa manik-manik dari lubang barisan yang ganjil akan dimasukkan di lubang
besar sebelah kiri, dan sisa manik- manik dari lubang barisan genap akan
dimasukkan di lubang besar sebelah kanan. Dari situ maka akan terbentuk pola
barisan dan deret. Barisan yang awalnya kosong tadi akan mengasilkan pola
barisan dengan beda satu. Lubang besar yang ada di bagian kanan dan kiri akan
membentuk pola barisan dengan beda dua.
Kelompok
8 membuat sebuah alat peraga yang bernama Lemath Cirde Mathematics. Kelompok
ini membuat alat peraga dengan mengambil materi FPB dan KPK. Cara kerja alat
ini hampir sama dengan cara pohon faktor. Namun tampilannya sedikit berbeda
karena bentuknya bukan seperti pohon. Kelompok ini juga menggunakan animasi
berbentuk bintang untuk menentukan hasil dari FPB dan KPK dari dua bilangan.
Kelompok 9 membuat sebuah alat
peraga yang digunakan untuk menemukan rumus volume tabung dari volume kerucut.
Diameter dan tinggi dari kerucut dan tabung harus sama. Cara yang digunakan
oleh kelompok ini adalah dengan cara mengisi kerucut secara penuh dengan beras
lalu dimasukkan ke tabung sampai tabung tersebut penuh. Dengan cara ini dapat
ditemukan rumus dari volume tabung.
Kelompok 11 membuat sebuah alat
peraga yang bernama SPIMUS (Spido rumus) yang digunakan untuk menentukan luas
dan volume bangun ruang. Alat ini hampir sama dengan Pasinus Metri, hanya saja
materi yang dipakai oleh Pasinus Metri adalah tentang menentukan sinus
sudut-sudut istimewa. Cara kerja nya pun hampir sama dengan Pasinus Metri.
Nama
alat peraga dari kelompok 12 adalah Tirai Alur Variabel. Tujuannya untuk
memperkenalkan sistem persamaan satu variable kepada siswa. Mereka mengambil
sampel variable x sebagai input, dan konstanta yaitu angka 18 sebagai output.
Untuk membuat suatu persamaan linear satu variable, mereka menggunakan faktor
dari konstanta, yaitu angka 3 dan 6 yang merupakan faktor dari 18. Lalu mereka
mengalikan angka 3 dengan variabel x dan menambahkan angka 6 sebagai konstanta.
Maka akan menghasilkan persamaan linear yakni 3x+6=18.
Nama
alat peraga dari kelompok 13 adalah Dinggram Venn. Fungsinya untuk menerangkan
materi himpunan yakni diagram venn. Mereka membuat contoh yakni Himpunan A yang
anggotanya adalah INDONESIA dan himpunan B yang anggotanya adalah VIETNAM
memiliki irisan yakni A, E, I, N.
Kelompok
14 membuat sebuah alat yang bernama magic cube. Materi yang ada pada alat ini
adalah tentang integral dan turunan. Alat yang digunakan adalah sebuah rubik,
namun kotak-kotak nya diganti dengan integral dan turunan.
Kelompok
15 membuat sebuah alat peraga yang digunakan untuk menyelesaikan operasi
matriks. Kelompok ini menggunakan kertas origami yang dibentuk burung-burungan
untuk menunjukkan nilai matriks. Warna dari kertas origami tersebut juga
menunjukkan letak matriks. Sehingga untuk menjumlahkan sebuah matriks dapat
dilihat dari warna burung-burungan yang sama, kemudian diletakkan di daerah
hasil.
Kunjungan
kelompok lain ke kelompok kami
Kelompok yang berkunjung pertama kali
untuk melihat alat peraga yang kami buat adalah kelompok 6. Kelompok ini
memberikan pertanyaan tentang nama alat yang kami buat dan cara main nya.
Kemudian yang datang selanjutnya untuk melihat alat peraga kami yaitu kelompok
9, kelompok ini memberikan pertanyaan kepada kelompok kami tentang nama alat
yang kami buat, tujuan dibuatnya alat, dan cara kerjanya. Dan untuk kelompok
lainnya seperti kelompok 8 dan 12 memberikan pertanyaan yang sama seperti yang
diberikan oleh kelompok 9. Hampir sama pertanyaan yang diberikan oleh kelompok
8, 9, dan 12 hanya saja kelompok 15 memberikan pertanyaan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat alay peraga ini. Selanjutnya, kelompok 14 memberikan
pertanyaan nama alat dan apakah alat ini cocok untuk digunakan anak SD.
Kelompok kami menjawab alat ini cocok digunakan untuk anak SD, namun nilai yang
terdapat di kartu tersebut dapat diganti dengan yang lebih mudah. Kemudian,
kelompok 2, 3, dan 5 memberikan pertanyaan nama alat, cara mainnya, dan kapan
permainan tersebut selesai.