BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang berkutat
dengan angka-angka, simbol-simbol, dan rumus-rumus. Maka dari itu, Matematika
menggunakan kemampuan mengingat serta menghitung dari siswa. Karena apabila
siswa hanya mempunyai kemampuan mengingat namun tidak mempunyai kemampuan
menghitung, maka untuk menguasai pelajaran ini akan sulit. Dan juga sebaliknya,
maka dari itu pelajaran Matematika membutuhkan kemampuan mengingat serta
menghitung.
Matematika merupakan mata pelajaran yang kurang disenangi
oleh banyak siswa. Karena, Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang
sulit dan membosankan. Apalagi ditambah dengan kebanyakan guru yang mengajar
mata pelajaran ini memiliki tampang seram, galak, dan menakutkan. Hal ini yang
membuat para siswa seolah-olah phobia dengan mata pelajaran ini dan juga
membuat para siswa merasa malas atau enggan saat bertemu dengan mata pelajaran
ini, karena harus menghitung, menghitung, dan menghitung. Sehubungan dengan
ini, penulis membuat suatu alat peraga sekaligus dapat dijadikan suatu
permainan yang membuat siswa senang belajar Matematika dan menunjukkan suatu
permainan pada suatu situs website yaitu Apllet yang dapat digunakan siswa
untuk belajar Matematika. Penulis membuat alat peraga yang diberi nama Domino
Matematika Pecahan yang menggunakan konsep permainan kartu domino yang isinya
adalah bilangan pecahan dan permainan pada situs website Applet yang bernama
Sporting Number Problem yang menggunakan materi deret aritmatika.
Kami memilih membuat alat peraga ini, karena
permainan kartu domino sudah tidak asing lagi bagi siswa dan materi pecahan ini
tidak terlalu rumit untuk menghitungnya saat bermain. Sedangkan alasan penulis
memilih permainan Sporting Number Problem pada situs website Applet, karena
permainan ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam belajar deret aritmatika.
Sehingga menambah kemampuan siswa dalam menetukan rumus-rumus untuk suatu pola
barisan aritmatika.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1.
Bagaimana
cara memainkan Domino Matematika Pecahan?
2.
Apa
Kelebihan dan kekurangan dari Domino Matematika Pecahan?
3.
Apa
kelebihan dan kekurangan dari tampilan power point yang telah dipresentasikan?
4.
Bagaimana
deskripsi dari permainan Sporting Number Problem?
5.
Dapat
diberikan kepada siswa kelas berapa permainan Sporting Number Problem ini?
6.
Kemampuan
apa yang bisa diukur dari bermain Sporting Number Problem?
7.
Bagaimana
cara penilaian dari permainan Sporting Number Problem ini?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung bilangan pecahan dan deret
aritmatika.
2.
Untuk
membuat anak tidak jenuh dalam belajar Matematika terutama pada materi pecahan
dan deret aritmatika
3.
Untuk
membuat siswa menyenangi pelajaran Matemtika.
1.4
Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Menambah
kemampuan siswa dalam menentukan rumus
untuk barisan aritmatika.
2.
Menambah
kemampuan siswa dalam menghitung bilangan pecahan.
3.
Membuat
siswa tidak jenuh dalam belajar Matematika.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Media
Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Sedangkan
menurut Briggs (1977) media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
2.2
Domino
Domino adalah permainan dengan 28 kartu
(kayu, tulang, dan sebagainya) yang bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi
menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik (http://kbbi.web.id/domino).
2.3 Pecahan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang berbentuk
dimana a dan b merupakan bilangan bulat, dan b tidak boleh 0.
Dalam bilangan pecahan
, a
disebut dengan pembilang, sedangkan b disebut dengan penyebut.
2.3.1
Operasi
bilangan pecahan
2.3.1.1
Penyederhanaan
pecahan
Penyederhanaan pecahan dilakukan
dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB dari kedua bilangan tersebut.
Contoh:
= karena 75 dan 100 dibagi dengan 25 yang merupakan FPB dari n kedua bilangan tersebut.
= karena 75 dan 100 dibagi dengan 25 yang merupakan FPB dari n kedua bilangan tersebut.
2.3.1.2 Penjumlahan pecahan
Untuk
melakukan operasi penjumlahan pada bilangan pecahan, perlu diperhatikan apakah
penyebut dari kedua bilangan tersebut sama atau tidak, jika sama maka yang
dijumlahkan adalah pembilang dari kedua bilangan tersebut, sedangkan
penyebutnya tetap.
Contoh:
+
=
Tetapi jika penyebutnya tidak sama, maka harus
disamakan terlebih dahulu. Dengan cara mencari KPK dari kedua penyebut
tersebut, kemudian bagi dengan penyebut bilangan tersebut, hasil pembagian
tersebut kalikan dengan pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu dilakukan
pada kedua bilangan tersebut.
Contoh :
2.3.1.3
Pengurangan
pecahan
Sama seperti
pada penjumalah pecahan untuk melakukan operasi pengurangan pada bilangan
pecahan, perlu diperhatikan apakah penyebut dari kedua bilangan tersebut sama
atau tidak, jika sama maka yang dikurangkan adalah pembilang dari kedua
bilangan tersebut, sedangkan penyebutnya tetap.
Contoh:
Tetapi jika penyebutnya tidak sama,
maka harus disamakan terlebih dahulu. Dengan cara mencari KPK dari kedua
penyebut tersebut, kemudian bagi dengan penyebut bilangan tersebut, hasil
pembagian tersebut kalikan dengan pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu
dilakukan pada kedua bilangan tersebut.
Contoh :
2.3.1.4
Perkalian
pecahan
Untuk melakukan operasi perkalian
pecahan, kalikan kedua bilangan tersebut seperti biasa, dimana pembilang
dikalikan dengan pembilang, dan penyebut
dengan penyebut.
Contoh :
Contoh :
2.3.1.5
Pembagian
pecahan
Untuk
melakukan operasi pembagian pecahan, balik bilangan pecahan kedua, sehingga pembilang
menjadi penyebut dan juga sebaliknya, kemudian kalikan kedua bilangan tersebut
dengan cara perkalian pecahan.
Contoh :
2.3.1.6 Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
decimal
Jumlah angka nol paling belakang pada
penyebut sama dengan jumlah angka dibelakang koma pada pecahan
decimal.
2.4
PowerPoint
PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint
adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh
Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office. PowerPoint
berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga
Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada
awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat
banyak digunakan oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa,
dan trainer untuk presentasi.
2.5
Applets
Applets adalah aplikasi java yang bisa
disisipkan ke dalam html. Java applets bisa berjalan pada web browser yang
telah mendukung java. Untuk menggunakan applets, java harus sudah terinstal di
komputer pengguna. Applets biasanya digunakan untuk membuat website lebih
dinamis dan menghibur. Applet yang digunakan pada mata kuliah media
pembelajaran dan ICT adalah applets yang ada pada website www.fi.uu.nl/WisWeb.
Applets Spotting Number Problems adalah salah
satu permainan pada applets yang mana pemain diminta untuk menentukan jumlah
dots ke-n pada layar. Pada permainan ini menerapkan materi barisan aritmatika.
2.6
Barisan
Aritmatika
Barisan
bilangan adalah urutan dari bilangan yang dibuat
berdasarkan aturan tertentu. Sedangkan untuk barisan aritmatika adalah sebuah
barisan bilangan dimana setiap pasangan suku-suku yang berurutan memiliki
selisih yang sama. Contoh : 6, 9, 12, 15, …
Selisih bilangan pada
barisan aritmatika disebut beda yang biasa disimbolkan dengan huruf b, untuk
contoh diatas memiliki nilai beda 3. Dan bilangan yang menyusun suatu barisan
disebut suku, dimana suku ke n dari suatu barisan disimbolkan dengan Un
sehingga untuk suku ke 5 dari suatu barisan biasa disebut dengan U5.
Khusus untuk suku pertama dari suatu barisan biasa disimbolkan dengan huruf a. Jadi
bentuk umum untuk suatu barisan aritmatika yaitu U1, U2, U3,
… ,Un-1 atau a, a+b, a+2b, … , a + (n-1) b
2.6.1
Menentukan Rumus
Suku ke-n suatu barisan
Pasangan
suku-suku berurutan dari suatu barisan aritmatika mempunyai beda yang sama,
maka:
U2 = a + b
U3
= U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4
= U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4
+ b = (a + 3b) + b = a + 4b
Berdasarkan pola tersebut, dapatkah sobat
menentukan suku ke-7, suku ke-26 hingga suku ke-90 ? Dengan menggunakan pola
diatas kita dapat mengetahui dengan mudah suku-suku tersebut.
U7 = a + 6b
U26 = a + 25b
U90 = a + 89b
Sehingga berdasarkan runtutan penjelasan diatas untuk
suku ke-n dapat kita peroleh menggunakan rumus :
Un = a + (n – 1)b, untuk n bilangan asli
BAB
III
METODE
3.1 Tempat
dan Waktu Pembuatan
3.1.1
Tempat Pembuatan
Pembuatan alat ini
bertempat di Asrama Muara Enim, Unsri Inderalaya. Alat ini dipresentasikan di
kampus Unsri, Inderalaya.
3.1.2
Waktu Pembuatan
Waktu pembuatan
alat peraga ini adalah 23 Januari 2016. Power point dipresentasikan di depan
kelas pada 15 Februari. Dan Applet mulai dipresentasikan di depan kelas mulai
tanggal 14 Maret 2016.
3.2 Alat
dan Bahan
3.2.1
Domino Matematika Pecahan
Alat untuk membuat alat peraga ini, yaitu :
1. Gunting
2. Spidol
3. Penggaris
Bahan untuk membuat alat peraga ini, yaitu :
1. Kertas padi
2. Kardus
3. Kertas origami
4. Kertas manggis
3.2.2.
Power Point
Alat dan bahan
untuk mempresentasikan power point ini adalah laptop, proyektor, dan meja.
3.2.3
Applet
Alat dan bahan untuk mempresentasikan applet ini
adalah laptop, proyektor, dan meja.
3.3
Prosedur
Pembuatan
3.3.1 Domino
Matematika Pecahan
Adapun langkah-langkah pembuatan alat peraga Domino Matematika Pecahan
yakni sebagai berikut:
1.
Ukur
sebuah karton dengan panjang 8cm dan lebar 5cm.
2.
Gunting
karton tersebut hingga membentuk sebuah persegi panjang yang menyerupai sebuah
kartu
3.
Gunting
kertas origami dengan ukuran yang sama besar dengan ukuran karton
4.
Lapisi
karton tersebut dengan kertas origami supaya tampilannya menarik
5.
Tulis
bilangan-bilangan pecahan dan decimal di setiap kartu
6.
Bilangan-bilangan
tersebut merupakan bilangan-bilangan yang harus saling berhubungan
3.3.2
Power Point
Pada
Power Point ini kami memasukkan materi pecahan, yaitu pengertian pecahan,
pengurangan dan penjumlahan bilangan pecahan, perkalian dan pembagian bilangan
pecahan, mengubah pecahan biasa menjadi pecahan decimal, dan cara memainkan
alat peraga domino matematika pecahan.
3.3.3
Applets
Cara membuka
permainan pada Applet, yaitu sebagai berikut :
2.
Ubah
bahasa menjadi Bahasa Inggris.
3.
Klik
applets pada tampilan wisweb.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara Memainkan Domino Matematika Pecahan
Pada
media pembelajaran ini kami membuat alat peraga yang diberi nama Domino Matematika
Pecahan. Domino
matematika pecahan adalah permainan kartu matematika yang setiap kartunya
berisi hal-hal yang berkaitan dengan bilangan pecahan dan desimal. Pada
permainan ini setiap kartunya mempunyai dua bagian yang harus dikaitkan dengan
bagian pada kartu lainnya yang memiliki nilai sama.
Berikut cara penggunaan atau memainkan Domino
Matematika Pecahan:
a.
Kocok
kartu domino dan bagikan kartu kepada setiap pemain
b.
Bagikan
kartu kepada setiap pemain sampai kartu habis dan terbagi rata
c.
Lalu
pengeluaran kartu dilakukan secara bergiliran, apabila ada pemain yang tidak
memiliki kartu yang sesuai dengan urutan kartu yang telah ada maka dilanjutkan
dengan pemain berikutnya
d.
Pemain
yang berhasil menghabiskan kartu lebih dulu, maka itulah yang menjadi
pemenangnya.
4.2
Kelebihan
Domino Matematika Pecahan
Alat peraga ini memiliki beberapa kelebihan,
yaitu :
a.
Kebanyakan
siswa telah mengetahui cara memainkan kartu yang kami pakai, yaitu kartu
domino.
b.
Dapat
membuat kemampuan menghitung pecahan para siswa bertambah, karena semakin
banyak berlatih dalam menghitung pecahan-pecahan tersebut siswa akan semakin
mahir.
4.3
Kekurangan
Domino Matematika Pecahan
Alat
peraga ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
a.
Kurang
tepat apabila digunakan untuk siswa SD, karena penalaran siswa SD belum
mencapai pada tingkat permainan ini.
b.
Membutuhkan
pemikiran yang sangat keras untuk mencari angka-angka yang menyambung dengan
kartu sebelumnya.
4.4
Kelebihan Power Point
Presentasi kelompok kami membahas tentang bilangan pecahan dan alat
peraga yang kami buat yakni Domino Matematika Pecahan. Dari presentasi tersebut
ada beberapa kritik dan saran dari teman-teman dan juga dosen. Kritik dan saran
tersebut kami buat sebagai kelebihan dan kekurangan dari ppt yang sudah kami
buat yakni sebagai berikut:
Kelebihan
dari tampilan Power Point kami, yaitu :
a.
Telah
menggunakan butona (bulatan, kotak, dan panah)
b.
Warna
background tidak bertabrakan dengan warna tulisan
4.5
Kekurangan
Power Point
Kekurangan
dari tampilan Power Point kami, yaitu :
a.
Penjelasan
pada materi pengertian pecahan yang sulit untuk dimengerti atau dipahami oleh
siswa.
b.
Tanda per pada tampilan power point kurang
jelas, karena bisa diartikan sebagai “atau”.
4.6
Deskripsi
Applets dan Applets Spotting Number Problems
Applets adalah aplikasi java yang bisa
disisipkan ke dalam html. Java applets bisa berjalan pada web browser yang
telah mendukung java. Untuk menggunakan applets, java harus sudah terinstal di
komputer pengguna. Applets biasanya digunakan untuk membuat website lebih
dinamis dan menghibur. Applet yang digunakan pada mata kuliah media
pembelajaran dan ICT adalah applets yang ada pada website www.fi.uu.nl/WisWeb.
Applets Spotting Number Problems adalah salah
satu permainan pada applets yang mana pemain diminta untuk menentukan jumlah
dots ke-n pada layar. Pada permainan ini menerapkan materi barisan dan deret
aritmatika.
4.7
Level
Siswa
Applets Spotting Number Problems ini
berhubungan dengan materi barisan aritmatika. Sehingga level siswa yang sesuai
dengan applets ini adalah siswa kelas 12. Dengan permainan ini, diharapkan
siswa kelas 12 dapat lebih mudah memahami materi barisan aritmatika.
4.8
Kemampuan
Yang Bisa Diukur
Kemampuan yang bisa diukur melalui Applets Spotting Number Problems
yaitu:
a.
Menentukan
suku ke-n dari suatu barisan aritmatika
b.
Menentukan
rumus dari suatu barisan aritmatika
4.9
Penilaian
Guru
dapat mengukur batas kemampuan dan pemahaman siswa dalam materi barisan
aritmatika melalui:
a.
Jawaban-jawaban
siswa dalam menjawab pertanyaan yang ada di layar
b.
Skor
akhir yang diperoleh siswa dalam permainan Applets Spotting Number Problems
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang penulis buat, maka dapat
disimpulkan bahwa alat peraga Domino Matematika Pecahan adalah alat peraga yang
dibuat seperti kartu domino pada umumnya yang isinya adalah bilangan pecahan
dan desimal. Sedangkan tampilan power point yang dibuat oleh penulis sudah
sangat menarik, namun tanda per pada tampilan dapat membingungkan siswa
sehingga harus diganti. Dan permainan Sporting Number Problem adalah salah satu
permainan pada Applet yang menggunakan materi barisan dan deret aritmatika.
5.2 Saran
Penulis menyarankan kepada siswa yang tidak
menyukai pelajaran Matematika ini untuk mulai mendekatkan diri atau mulai
mencintai pelajaran ini dengan cara salah satunya adalah memainkan alat peraga
kami yaitu Domino Matematika Pecahan dan Sporting Number Problem sehingga siswa
menjadi senang dengan pelajaran ini dan dapat menguasai materi pecahan dan
desimal serta barisan dan deret aritmatika.
LAMPIRAN
1.
Alat Peraga
3. Applet
DAFTAR
PUSTAKA