MAKALAH
STATISTIKA DASAR
Ukuran Pemusatan Data
Disusun Oleh:
KELOMPOK
12
Nur
Amalia Susanti (06081181520025)
Rani
S. S. Silitonga (06081181520079)
Renni
Juli Yanna (06081181520076)
Dosen Pengampu :
Prof.Dr. Ratu
Ilma Indra Putri, M.Si (196908141993022001)
Puji Astuti, S.Pd.,M.Sc
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
Tahun
Ajaran 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah
mengenai Ukuran Pemusatan Data ini
kami buat dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Statistika Dasar. Yang
mana isi makalah ini kami ambil dari beberapa buku dengan sumber yang ada dan
kami anggap relevan.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan baik
dari isi maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
mengarah pada perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Inderalaya, 5 September2016
Penyusun
UKURAN PEMUSATAN DATA (Ukuran Tendensi Sentral)
Ukuran pemusatan data (ukuran tendensi
sentral) adalah suatu ukuran atau nilai yang diperoleh dari sekumpulan data dan
mempunyai kecenderungan berada di tengah-tengah dari sekumpulan data tersebut.
Ukuran pemusatan data juga adalah ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan.[1]
Jadi, ukuran pemusata data adalah ukuran atau nilai yang diperoleh dari
sekumpulan data yang cenderung berada di tengah-tengah sekumpulan data tersebut
dan dapat mewakili data secara keseluruhan. Ada tiga macam ukuran tendensi sentral,
yaitu rata-rata (mean), median, modus.
A. Rata-Rata (Mean)
Rata-rata
merupakan salah satu dari ukuran gejala pusat yang sering dan banyak dipakai. Rata-rata
merupakan wakil dari sekumpulan data yang memberikan gambaran yang jelas dan singkat.[2]
Nilai rata-rata merupakan salah
satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang
sekumpulan data mengenai sesuatu persoalan, apakah tentang sampel ataupun
populasi selain penyajian melalui daftar atau diagram. Nilai rata-rata ini
merupakan wakil kumpulan data atau nilai rata-rata dianggap suatu nilai yang
paling dekat dengan hasil ukuran yang sebenarnya.[3]
Jadi,
nilai rata-rata adalah nilai yang memberikan gambaran yang jelas dan singkat
tentang sekumpulan data tertentu. Rata-rata hitung dari populasi diberi symbol
µ (baca miu). Rata-rata hitung dari sampel diberi symbol
Nilai rata-rata dapat dibedakan antara nilai rata-rata hitung,
nilai rata-rata ukur, dan nilai rata-rata harmonis.
1)
Rata-rata
untuk Data
Tunggal
Misalkan x1, x2, x3,..., xnadalah data dari nilai ulangan n siswa. Rata-ratanya ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
= rata-rata dalam sampel
xi = nilai data ke-i, i = 1, 2, 3, ..., n
= jumlah data
Contoh
soal:
Hitunglah
rata-rata hitung dari nilai-nilai berikut: 7, 6, 3, 4, 8, 8!
Penyelesaian:
X =
7, 6, 3, 4, 8, 8
n = 6
∑X = 7 + 6 + 3 + 4 + 8 + 8
= 36
Rumus ini digunakan untuk nilai-nilai data yang tidak
berbobot, tetapi dipakai untuk distribusi frekuensi seperti dibawah ini:
xi
|
fi
|
X1
|
4
|
X2
|
7
|
X3
|
9
|
|
20
|
Maka
, dapat dilihat bahwa setiap nilai xi mempunyai
bobot. Ada yang 4, ada yang 7 dan ada pula yang 9. Jumlah frekuensi merupakan
banyak data, n = 20 atau dalam bentuk umum
n =
.
Dengan demikian dengan masing-masing data yang diberikan
bobot
rata-ratanya ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
= rata-rata data
= bobot untuk nilai-nilai
= jumlah semua bobot data
= nilai data ke-i
2) Rata-rata untuk data berkelompok
Untuk data-data
berkelompok, rata-rata hitung (mean) dihitung dengan menggunakan 2
metode, yaitu:
a.
Metode biasa
|
∑f
= n
Contoh
soal:
Tabel
1.1 Berat Badan 100 Orang Mahasiswa di sebuah Universitas
Berat Badan (kg)
|
Banyaknya Mahasiswa (f)
|
60-62
|
10
|
63-65
|
25
|
66-68
|
32
|
69-71
|
15
|
72-74
|
18
|
Penyelesaian:
Berat Badan (kg)
|
Titik Tengah (X)
|
Frekuensi (f)
|
fX
|
60-62
|
61
|
10
|
610
|
63-65
|
64
|
25
|
1.600
|
66-68
|
67
|
32
|
2.144
|
69-71
|
70
|
15
|
1.050
|
72-74
|
73
|
18
|
1.314
|
Jumlah
|
-
|
100
|
6.718
|
=
b. Metode
simpangan rata-rata
|
Keterangan:
M =
rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik tengah kelas dengan
frekuensi terbesarnya (titik tengah kelas modus)
d = X - M
X = titik tengah interval kelas
f = frekuensi kelas
contoh soal:
Tentukan rata-rata dari tabel 1.1 dengan metode
simpangan rata-rata!
Penyelesaian:
Dari
distribusi frekuensi tersebut, titik tengah kelas modus adalah 67, maka M = 67.
Berat Badan
(kg)
|
Frekuensi
(f)
|
X
|
d =X - M
|
fd
|
60-62
|
10
|
61
|
-6
|
-60
|
63-65
|
25
|
64
|
-3
|
-75
|
66-68
|
32
|
67
|
0
|
0
|
69-71
|
15
|
70
|
3
|
45
|
72-74
|
18
|
73
|
6
|
108
|
Jumlah
|
100
|
-
|
0
|
18
|
= 67 +
B. Modus [Mo]
Modus sekumpulan data adalah data yang paling sering
muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak. Sejumlah data tersebut ada yang
tidak mempunyai modus, mempunyai satu modus (disebut unimodal), dua modus
(disebut bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus (disebut multimodal).
Modus digunakan untuk gejala-gejala yang sering terjadi,
diberi simbol dengan Mo, dan umumnya Mo dipakai sebagai “nilai rata-rata” bagi
data kuantatif. Menentukan modus pada tunggal dapat dilakukan secara langsung menyusun data
menurut urutannya. Namun, untuk menentukan modus data berkelompok digunakan
rumus:
Keterangan:
Tb = tepi
bawah kelas yang membuat modus.Kelas yang memuat modus adalah kelas yang
mempunyai frekuensi terbanyak.
= selisih antara frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sebelumnya.
= selisih antara frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sesudahnya.
= lebar atau panjang kelas (interval
kelas).
C. Median
Median dari sekumpulan data adalah nilai yang terletak di
tengah deretan data setelah diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
Cara mencari median
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Median Data Tunggal
Me =
nilai yang ke-
|
Contohnya:
Tentukan median dari data berikut: 4, 3, 2, 6, 7, 5, 8!
Penyelesaian:
Urutan data: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Jumlah data (n) = 7
Me =
Me =
|
Contohnya:
Tentukan median dari data berikut: 11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 12!
Penyelesaian:
Urutan
data: 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14
Jumlah data (n) = 8
Me =
Me =
2.
Median Data Berkelompok
Untuk data yang disajikan dalam tabel berkelompok
distribusi frekuensi, median dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
Tb = tepi
bawah kelas/batas bawah kelas yang memuat median
n = jumlah
seluruh frekuensi
fk = frekuensi
kumulatif kurang dari di bawah kelas
yang memuat median
f =
frekuensi kelas median
I = lebar atau panjang kelas (interval
kelas)
Contohnya:
Tabel 1.2 Berat Badan Mahasiswa Fkip Matematika 2015
Berat Badan (kg)
|
Frekuensi
|
45-47
|
1
|
48-50
|
6
|
51-53
|
8
|
54-56
|
3
|
57-59
|
2
|
Carilah
median dari data tersebut!
Penyelesaian:
Jumlah
frekuensi (n) = 20
= 10
Jadi,
kelas median adalah kelas ke-3.
Tb = 51 - 0,5 = 50,5
f = 8
fk = 7
I = 3
Me = 50,5
+
3
Me = 50,5
+ 1.125
Me =
51,625
D. Ukuran-ukuran yang lain
Selain
ketiga ukuran nilai pusat, terdapat beberapa ukuran lain yang juga termasuk
dalam ukuran nilai pusat, yaitu:
1.
Nilai Rata-rata Ukur
Nilai
rata-rata ukur diberi simbol “U”, di mana
. U digunakan perbandingan yang relatif tetap
sehingga seolah-olah urutan data merupakan barisan geometri. Misalnya
dan seterusnya.
Di
mana
dan seterusnya.U banyak digunakan untuk data teknik atau
yang bersifat enginering.
2.
Nilai Rata-rata Harmonis
Jika diketahui data-data
n
maka nilai rata-rata harmoni yang diberi simbol H dapat ditentukan sebagai
berikut
3. Nilai
Rata-rata Kuadratis (NKR)
Biasanya NKR disebut juga “Akar Nilai Rata-rata
Kuadratis” atau dikatakan sebagai “ Nilai Rata-Rata Kuadratis” dari kumpulan
bilangan yang merupakan urutan
i, dan
diberi simbol dengan:
Contoh:
Ada
suatu deret bilangan 2, 4, 6, 8 maka NKR dapat dihitung sebagai berikut:
sebab
Keterangan:
i = sampai
dengan N
Biasanya NKR ini digunakan dalam ilmu-ilmu Fisika, Teknik
yang banyak hubungannya dengan Fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Hasal, M. I. (2003). Pokok-pokok
Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.
Herrhyanto, N., &
Hamid, H. A. (2007). Statistik Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.